Rabu, 01 April 2009

Nurlela Suka Melawan Guru

HORMAT dan patuh kepada guru adalah kewajiban siswa. Salah satunya, pelajaran yang dijarkan harus senantiasa diingatnya. Jika siswa tidak patuh kepada gurunya pasti akan dikenai sanksi. Lain halnya dengan Nurlela, siswa kelas VI SD N Panggung 14 Kota Tegal. Menurut Nur, setiap istirahat sekolah dia sering melawan gurunya dalam bermain catur. “Saya sering catur melawan Pak Guru,” tutur Nur sambil tersenyum malu-malu kepada NP, di ruang guru.
Sebagaimana dijelasakan guru kelas VI, Dwi Raharjo yang melatih siswanya bermain catur di sekolah, bakat dan kesukaan Nur terhadap catur sudah terlihat sejak kelas 3 SD. Setiap ada even lomba pertandingan catur di sekolah memang selalu diadakan seleksi. Salah satunya Nurlela. “Karena dia yang terbaik maka dikirim untuk mengikuti lomba, ternyata berhasil,” papar Dwi Raharjo.
Selain rajin latihan setiap Jumat sore di sekolahnya, Nurlela juga telaten berlatih catur dengan ketika kakak juga ayahnya di rumah. “Di rumah saya selalu main catur, kadang melawan ayah saya,” kata Nur yang tidak segan-segan menantang catur kepada teman kakaknya yang datang ke rumah. Semakin banyak berlatih, menurut anak ke 4 dari 6 bersaudara anak pasangan Sartono dengan Tarsini yang bercita-cita ingin menjadi guru ini merasa semakin percaya diri .
Prestasinya yaitu juara I Catur tingkat Kota Tegal dalam Porda tahun 2006 dan tahun 2007. Juara I Catur tinghkat Kota Tegal dalam porseni. Pecatur cilik dari Kelurahan Panggung ini pernah maju dalam pertandingan catur antar SD tingkat provinsi, namun tidak berhasil meraih juara. “Dalam bermain catur yang penting bagaimana bisa mematikan lawan,” pungkas Nur (Hamidin)

Tidak ada komentar:

sapaan seksi

sapaan seksi