Minggu, 19 April 2009

Selamat Mengerjakan LJUN, Yakinlah Kalian Sukses


PELAKSANAAN ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK mulai Senin (20/4/09). Pengawas diimbau agar tepat waktu, bahkan datang sebelum pelaksanaan ujian berlangsung. Jika pengawas terbukti datang terlambat, maka Pemkot Tegal akan memberikan sanksi.

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tegal, Suryaningsih Budiastuti SH usai Rakor UN, Sabtu (18/4) lalu di Aula SMK 1 Kota Tegal. Tuti (panggilan Suryaningsih) menegaskan, jika pengawas ujian terbukti datang terlambat, maka pihaknya akan memberikan sanksi administrasi.

“Pengawas diharapkan bisa datang sebelum ujian dilangsungkan atau bahkan saat soal ujian datang. Sebab, soal dan lembar jawaban ujian nasional (LJUN) mulai diambil dari masing-masing sub rayon pukul 06.45 WIB setiap harinya,” katanya.

Tuti menambahkan, para pengawas juga dilarang melakukan kecurangan dalam pelaksanaan ujian nanti. Untuk itu, Disdik dalam mengantisipasi segala kecurangan akan memperketat pengawasan dari pelaksanaan hingga pengembalian lembar jawaban UN.

Tuti meminta kepada pengawas ujian, setelah selesai ujian, lembar ujian dimasukkan dalam amplop A dan B serta diurutkan sesuai nomornya dan setelahnya dijadikan satu amplop. “Jika pengawas terbukti melakukan kecurangan akan kami beri sanksi tegas, baik berupa sanksi administrasi maupun sanksi kepegawaian,” katanya.

Dalam rakor tersebut, Tuti juga memberikan laporan tentang pelaksanaan UN. Menurutnya, soal UN dari Provinsi Jateng sudah sampai di Tegal sejak Sabtu (19/4) pagi lalu dan langsung didistribusikan ke sub rayon SMA di SMA N 1 dan sub rayon SMK di SMK N 2 dengan dikawal ketat oleh Polresta Tegal.

Dalam laporannya, Tuti menyampaikan pula, sebanyak 4.915 siswa mengikuti UN, 2.472 siswa dari SMA/MA yang akan menempati 125 ruang dan 2.443 siswa dari SMK yang akan menempati 144 ruang. Sedangkan untuk siswa yang tidak bisa mengikuti ujian di jadwal yang seharusnya, akan diberikan kesempatan mengikuti ujian susulan setelah pelaksanaan UN utama.

“Dalam pelaksanaan UN nanti, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka kami segera dilapori agar bisa mengambil langkah-langkah secepatnya. Selain itu, dana penyelenggaraan UN berasal dari APBN I dan APBD II. Jadi tidak ada pungutan dari siswa,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Tegal, Habib Ali Zaenal Abidin SE saat acara rakor juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, dalam pelaksanaan UN nanti, jangan sampai ada siswa yang tidak bisa mengikuti ujian karena adanya kendala penyelesaian administrasi.

“Untuk para pengawas, kami minta jangan sampai anak-anak dibuat tegang saat pengawasan ujian. Lakukan semuanya karena niat ibadah dan jangan sampai melakukan kecurangan,” tegasnya. Betul ya Habib… Soal UN kan udah sulit, jadi peraturannya jangan tambah rumit.

Tidak ada komentar:

sapaan seksi

sapaan seksi