Rabu, 01 April 2009

Krisna, Nizar dan Samsuri Tiga Cowok Pernah Kecewa

KEKALAHAN adalah prestasi yang tertunda. Masalahnya kapan ketertundaan itu dapat teraih kembali. Sedangkan kesempatan niasanya hanya datang sekali saja. “Makanya, sewaktu saya mengikuti lomba, tetapi tidak berhasil meraih juara, saya benar-benar kecewa,” ungkap siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 1 Kota Tegal, Krisna yang didampingi dua teman sekolahnya kepada NP, pekan lalu. Kedua teman Krisna, Muhammad Nizar Zulfa dan Ahmad Samsuri. Ternyata apa yang diungkapkan Krisna dibenarkan Nizar dan Samsuri. Loh…. Kok, kalian kompak?
Ternyata anak bertiga ini pernah merasa senasib seperjuangan, ketika mereka bersama-sama mengikuti turnamen pencak silat. Baik Krisna, Nizar dan Samsuri sama-sama pernah kecewa berat. Seperti diakui Krisna, bahwa dia pernah kecewa ketika ikut pertandingan pencak silat dalam POPDA. “Ketika itu aku sedang bertanding, tiba-tiba kaki kiriku kesleo. Kemudian aku didiskualifikasi oleh wasit,” kenang Krisna.
Sedangkan Samsuri lain lagi, dia kecewa lantaran tidak berhasil meraih juara dalam lomba baca teks Pembukaan UUD 1945. “Kalau aku sih kecewanya ketika kalah dalam lomba baca cerita daerah,” ujar Nizar setelah mengingat-ingat.
Namun rasa kecewa mereka akhirnya terobati setelah membuktikan keberhasilan dalam pertandingan dan perlombaan pada kesempatan lain.
Ketiga cowok ini pernah mengikuti turnamen silat dalam UMP Cup ke-3 di Purwokerto. Dalam pertandingan silat tingkat Jawa Tengah itu, Krisna meraih juara III kelas B, Samsuri juara II kelas E sedangkan Nizar juara I kategori kelas F. Selanjutnya pada gelar pertandingan POPDA Kota Tegal, Nizar juara II pencak silat kelas E, sedangkan Samsuri juara I kelas D.
Rupanya ketiga siswa yang beda kelas ini sama-sama kompak mengikuti ekstrakurikuler Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TPSM). Selain mereka juga aktif dalam IRM ranting SMP M. Selain menyukai pencak silat, Krisna senang belajar qiraah. Sedangkan Samsuri hobi main bulu tangkis setiap hari libur di halaman Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Kota Tegal. Di panti itulah mereka bernaung sekaligus berlatih hidup mandiri (Hamidin)

Tidak ada komentar:

sapaan seksi

sapaan seksi