Jumat, 24 Oktober 2008

Lomba Cerita Rakyat Nasional


Peserta Bebas Berekspresi

SEKITAR enampuluh siswa dari 15 SD/MI dan 15 SMP/Mts se Kota Tegal menampilkan kebolehannya dalam membawakan cerita di ajang Lomba Membaca Cerita Rakyat Nasional tingkat Provinsi Jawa Tengah pada Jumat-Sabtu (4-5/7) di SUPM Negeri Kota Tegal. Hal itu dikatakan Koordinator Pelaksana lomba, Erik Djonet S, Kamis (3/7) di ruang kerjanya.
“Sekalipun ini lomba cerita, namun peserta tidak harus teks book. Mereka diberi kebebasan dalam menyajikan cerita yang dipilihnya dengan ekpresi dan kreatifitasnya sebagus mungkin,” kata Erik.
Dicontohkan Erik, kalaupun ada peserta yang tampil dengan penampilan sang tokoh dalam cerita yang dibawakanpun boleh-boleh saja. Asalkan makna dan pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut bisa tersampaikan secara gamblang. “Dalam lomba ini peserta diberi keleluasaan berimprovisasi dalam menyajikan cerita,” tegasnya.
Bagi peserta SD/MI ada delapan judul cerita daerah, sedangkan SMP/Mts sebanyak sembilan judul. Yaitu Malin Kunang (Sumatera Barat), Jayaprana & Layonsari (Bali), Jaka Tarub (Jawa), Si Bego (Selawesi), Roro Jonggrang (Jawa Tengah), Anak yang Dibuang (Sumatera Barat), Kancil yang Cerdik (Jawa), Batu yang Menangis (Kalimantan). Sedangkan materi untuk SMP/Mts ditambah dengan cerita Hakim yang Bijak (Sulawesi Selatan).
Menurut Erik, para juri terdiri dari budayawan dan guru yang berkompeten di bidang seni. Sedangkan kriteria dalam penjurian antara lain penampilan, ekspresi, penghayaan dan pemahaman cerita.
Pemanang dalam lomba yang diselenggarakan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional akan memperebutkan juara I,II,III dan Harapan I, II,III. “Bagi pemenang juara pertama untuk SD dan SMP masing-masing akan mendapatkan uang pembinaan sebesar satu juta rupiah serta berhak mewakili Jawa Tengah dalam lomba baca cerita tingkat Nasional pada Agustus mendatang,” jelas Erik (hamikaze)

Tidak ada komentar:

sapaan seksi

sapaan seksi