Senin, 27 Oktober 2008

Kursus Para Profesi


Kursus Para Profesi Luluskan 150 Siswanya

Himpunan Penyelenggara Kursus Indonesia (HIPKI) Kota Tegal hari ini, Selasa (14/10) menyelenggarakan penutupan Kursus Para Profesi Angkatan II tahun 2008 di Salon Anjan, Kelurahan Tegalsari. Acara ini sekaligus untuk halal bihalal anggota HIPKI Kota Tegal. Total peserta kursus yang akan diluluskan sebanyak 150 orang.
Menurut Ketua HIPKI Kota Tegal, Yusqon MPd, Senin (13/10), 150 peserta ini berasal dari 10 lembaga pendidikan kursus. Mereka dari dua lembaga kursus komputer, satu kursus teknisi handphone, satu kursus menjahit dan sisanya, enam lembaga kursus kecantikan rambut.
“Kursus ini selama tiga bulan, mulai Agustus, September hingga Oktober. Mereka yang lulus akan memperoleh sertifikat kompetensi dan bantuan alat praktek. Contohnya, untuk kursus kecantikan rambut mendapat seperangkat peralatan salon,” kata Yusqon.
Yusqon mengatakan, meski saat ini mereka sudah dilepas menjadi peserta kursus, namun tidak langsung mengikuti ujian kompetensi (dulu ujian nasional kursus-red). Ujian kompetensi baru akan dilakukan pada tahun 2009 mendatang.
Sekretaris HIPKI Kota Tegal, Dyanindra Srikumara SE menambahkan, untuk peserta kursus ini dibebaskan dari segala biaya. Mulai biaya kursus, pengadaan peralatan hingga penempatan lokasi kerja. Penggratisan ini diberikan oleh P Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2 PNFI) Regional II Jateng dan DIY. Jatah bantuan biaya per peserta antara Rp 2-2,5 juta.
“Kita tidak mengajukan syarat macam-macam bagi warga yang ingin ikut kursus. Yang penting, mereka berpendidikan minimal SMA, usia produktif kerja, domisili Kota Tegal dan diutamakan berasal dari keluarga pra sejahtera,” ungkapnya.
Dyanindra mengatakan, program kursus para profesi ini merupakan program P2 PNFI. Jangka waktu penyelenggaraan program selama lima tahun, yang dimulai tahun 2007 hingga 2011 mendatang. Untuk tahap I tahun 2007 lalu, jumlah peserta sekitar 120 orang dan mereka sudah lulus semua mengikuti ujian nasional.
Dari jumlah peserta kursus tahun 2007 itu, lanjutnya, yang sudah bisa terserap dalam industri kerja sebesar 70 persennya. Sedangkan, 30 persen lainnya memilih untuk berwirausaha sesuai ilmu yang dia peroleh saat kursus. “Harapan kita, dengan adanya kursus ini bisa memberdayakan pengangguran. Sehingga, bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” harapnya.
Acara hari ini dihadiri Walikota Tegal, Adi Winarso S Sos, Kepala P2 PNFI Regional II Jateng dan DIY, Ade Kusmradi MPd, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal, Dra Titik Andarawati dan sejumlah pimpinan kursus anggota HIPKI se-Kota Tegal nDS
P2 PNFI Fasilitasi S1 Bagi Guru Kursus

Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (P2 PNFI) mulai tahun 2008 ini memfasilitasi guru kursus untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana (S1). Biaya yang disediakan sebesar Rp 3 juta per tahun selama empat tahun pendidikan.
Pernyataan ini disampaikan Kasi Fasilitasi Sumber Daya P2 PNFI Regional II Jateng, Samto MPd, Selasa (14/10) saat acara Halal Bihalal dan Penutupan Kursus Para Profesi Angkatan II Kota Tegal tahun 2008, di Salon Anjani.
Menurut Samto, pemberian bantuan biaya pendidikan ini sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidik seperti tercantum dalam UU No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bantuan pendidikan ini, sebenarnya tidak hanya diberikan pada guru informal, namun guru formal juga termasuk sertifikasi guru.
“Ya masa hanya guru formal saja. Guru informal juga harus bisa bersaing. Sekarang ini, tuntutan dunia pendidikan semakin tinggi. Jadi, standar guru juga harus dinaikkan, minimal S1,” ujarnya.
Samto menjelaskan, bantuan ini tidak terbatas hanya bagi guru kursus yang sudah berpendidikan D3 saja. Tetapi, bagi mereka yang hanya berpendidikan SMA pun mendapat kesempatan yang sama. Syaratnya pun mudah, hanya seleksi administrasi dan akademis.
Untuk Kota Tegal, tambahnya, selama tahun 2008 ini, guru kursus yang sudah memperoleh bantuan pendidikan S1 hanya sebanyak 14 orang dari 48 pemohon. Hal ini terkait dengan hasil seleksi akademisnya yang dilakukan langsung oleh tim P2 PNFI. Sementara, di Jateng baru ada 210 guru kursus yang memperoleh bantuan pendidikan ini dari 1.600-an guru kursus.
Sedangkan, dari peserta kursus para profesi angkatan II Kota Tegal sebanyak 150 orang, kemarin dinyatakan selesai mengikuti pendidikan. Selanjutnya, mereka akan mengikuti ujian kompetensi pada tahun 2009 mendatang. Mereka berasal dari 10 lembaga kursus di bidang komputer, servis HP, kecantikan dan menjahit. Selain memperoleh sertifikat kompetensi, mereka juga memperoleh bantuan peralatan sesuai bidang kursusnya.
Walikota Tegal, Adi Winarso S Sos berharap, dengan pembekalan kursus seperti ini bisa mengurangi angka pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan. “Pendidikan kursus jika ditekuni pun bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai. Jadi, jangan dipandang sebelah mata,” pesannya nDS

Tidak ada komentar:

sapaan seksi

sapaan seksi